Rabu, 02 September 2009

Pra Cinta




Cinta Betapa Rumitnya Ia……….. Tapi pada saat yang sama, cinta juga begitu sederhana. Ia adalah sesuatu yang menggetarkan hidupmu. Ia membuatmu tertawa, membuatmu menanggis, membuatmu kuat dan sekaligus bisa membuatmu lemah. Semua terjadi begitu saja. Dengan sederhana seperti anak kecil memecet tombol-tombol dihatimu seenaknya, Itulah CINTA. Cinta adalah kenyataan hidup kita.Tapi apapun karaketernya, semua orang pasti pernah berteman dengan cinta. Semua orang pasti pernah mengenalnya begitu dekat, justru karena kerap tak berjarak, Cintapun kadang jadi begitu rumit.Sudah menjadi rahasia umum, bahwa cinta “Bukan sejenis makhluk” yang terdefinisikan. Sebab jangankan mendefinisikannya, kerumitan cinta sudah terasa sejak kita bersentuhan dengannya. Sebuah kerumitan yang “sexy” sebenarnya. Cinta bisa bergelut dengan apa saja: ego, perasaan, jarak, dan usia. Cinta mampu menyapa siapa saja: Anak SD, Pasangan sesama jenis,atau nenek-nenek sekalipun. Tak ada Patokan pasti pada siapa cinta mesti “berlabuh” (meminjam bahasa roman modern). Ia bahkan datang dan pergi semaunya, yang paling menyenangkan Cinta menjadi unik karena ia begitu dengan manusia (makhluk yang unik satu sama lain). Cinta tak hanya rumit (sekaligus sederhana), juga unik.Unik atau rumit tak menjadi masalah, sebab bagaimanapun unik atau rumitnya cerita cinta, selalu ada benang merah yang menghubungkan satu cerita dengan lainnya, cerita cinta selalu segar dan tak pernah habis atau basi. Kalau bukan menemukan hal yang tak disangka-sangka, kita akan menemukan semacam kesamaan nasib yang memancing empati. Lebih dalam dari itu, cerita cinta tak jarang mengajak kita berefleksi (berkaca).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar