Selasa, 20 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bumi hanyalah berupa salah satu planet dari tata surya dalam alam semesta ini yang berpenghuni,adanya makhluk hidup.pada awalnya,bumi masih belum memiliki kandungan air,yang ada hanyalah lthosfer dan atmosfer. Atmosfer semakin lama semakin dingin, dan akhirnya terbentuklah air (H2O) yang masih berbentuk gas, kemudian berbentuk uap, dan akhirnya setelah suhu cukup rendah dan diperkirakan 1000C,terbentuklah embun dan hujan. Mulailah saat itu, terbentuk sungai, danau, dan lautan, tetapi belum terdapat kehidupan. Setiap kali orang mempelajari terjadinya kehidupan di bumi ini, selalu bermula dari problema mengenai dari mana datangnya hidup, dari mana asalnya dan bagaimanakah terjadinya idup ini. Nampaknya rasa ingin tahu manusia terhadap ”datangnya” hidup ini telah timbul berabad-abad bahkan lebih dari dua ribu tahun yang lalu dan hingga saat ini pun orang masih bertanya-tanya tentang asal-mula kehidupan. Boleh dikatakan bahwa tak seorangpun tahu dari mana asal kehidupan di bumi, sebab moyang kita sekalipun tidak pernah menceritakan asal-usul kehidupan. Untunglah manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna dikaruniai kemampuan berfikir yang sangat tinggi,sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk menulusuri kembali jejak-jejak kehidupan masa lampau, mengamati peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala hidup dan alam pada masa yang lampau, sehingga muncullah beberapa hipotesis-hipotesis asal-usul kehidupan.hipotesis-hipotesis ini senantiasa didukung dengan fakta-faakta agar manusia yakin tentang asal-usul kehidupan di Bumi. B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu sebagai berikut: 1. Apa kehidupan itu? 2. Apa perbedaan makhluk hidup dengan benda mati? 3. Bagaimana asal-mula kehidupan menurut ilmu pengetahuan? 4. Bagaimana pandangan teori evolusi menurut IPTEK? 5. Bagaimana keanekaragaman makhluk? C. Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah ilmu alamiah dasar, tapi juga bertujuan diantaranya untuk : 1. Untuk mengetahui pengertian kehidupan. 2. Untuk mengetahui perbedaan makhluk hidup dengan benda mati. 3. Untuk mengetahui asal-mula kehidupan menurut ilmu pengetahuan. 4. Untuk mengetahui pandangan evolusi menurut IPTEK. 5. Untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup. BAB II PEMBAHASAN A. Kehidupan Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut-tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri ialah bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam. Suatu entitas dengan ciri-ciri di atas disebut sebagai organisme hidup, yaitu makhluk hidup. Namun demikian, tidak semua definisi kehidupan menganggap semua ciri tersebut penting. Contohnya, kemampuan untuk memiliki keturunan dengan modifikasi sering dianggap sebagai satu-satunya ciri utama kehidupan. Definisi ini mencakup virus, yang umumnya tidak tercakup dalam definisi yang lebih sempit karena virus tidak memiliki sel dan tidak melakukan metabolisme. Ø Ciri-ciri kehidupan Ciri-ciri kehidupan mencakup keteraturan, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respons terhadap lingkungan, homeostasis, dan adaptasi evolusioner. Ø Perbedaan makhluk hidup dengan benda mati a) Komposisi kimia Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu. b) Organisasi Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian rupa adalah hasil dari unsur pokoknya. c) Metabolisme Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan. Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut. d) Iritabilitas Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi. e) Reproduksi Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak. f) Tumbuh dan mempunyai daur hidup Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati membesar karena pengaruh luar. B. Asal Mula kehidupan Banyak yang berpendapat mengenai dari mana asal mula kehidupan itu. Mereka berpendapat berdasarkan pemikiran mereka dan didukung dengan teori-teori yang telah mereka buat. Teori-teori tersebut saling menjatuhkan dan mereka terus berusaha mencari kebenaran yang didasari rasa keingintahuan mereka akan awal muala kehidupan dibumi ini. Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu abiogenesis dan biogenesis. Adapun teori-teori tersebut antaralain: 1. Teori Abiogenesis Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio spontanea. Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik (makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami. 2. Teori Biogenesis Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang mengemukakan paham biogenesis antara lain : a. FrancesRedi (Italia, 1626-1697) Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa. Toples 3 diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil percobaan ini ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratin daging. b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799) Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham abiogenesis), menurutnya kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna. Kesimpulan percobaan spallanzani adalah : pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan dari air kaldu. c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895) Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani. Pasteur mlakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa, bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan debu. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut : • Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara • Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut. Pasteur terkenal dengan semboyannya “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung pengertian : kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Di samping dua teori di atas, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul kehidupan, yang menyatakan bahwa kehidupan ini muncul berdasarkan hukum fisika, kimia, dan biologi - Teori keadaan mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul. Beberapa ilmuan yang membuktikan teori evolusi kimia antara lain Harold Urey, Stanley Miller, dan Alexander Oparin. . Beberapa teori yang dikembangkan ilmuan antara lain : A. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (gaib) pada saat yang istimewa B. Teori kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana saja C. Teori evolusi biokimia Meskipun banyak petunjuk yang diberikan, asal usul kehidupan masih misteri. Seandainya misteri ini terbongkar, mungkinkah manusia akan menjadi pencipta yang bahkan bisa menciptakan kehidupan? C. Sejarah perkembangan makhluk hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme bersel banyak. Salah satu dari dugaan ini adalah demikian; Biosfer : Suatu dunia kehidupan di bumi kita ini komponennya menjadi suatu sub sistem. Maka sebagai suatu sub sistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. • Hukum Termodinamika I : Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. • Hukum Termodinamika II : Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian ke arah yang paling tidak teratur. D. Perkembangan dan variabilitas makhluk hidup Perkembangan dan variabilitas makhluk hidup dapat terjadi dikarnakan adanya faktor-faktor beritkut: a. Pembelahan sel Sutu makhluk hidup tersusun dari banyak sel. Sehingga pada waktu tertentu sel itu menjadi banyak. Sel-sel tersebut mengalami pembelahan. Berikut ini merupakan macam-macam pembelahan pada sel,yaitu: 1. Pembelahan mitosis Merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (maristem),seperti ujung akar atau puncuk tanaman.proses ini terjadi dalam empat tahap, yaitu: Profase, Metafase, Anafase, dan telofase.keempat fase ini disebut juga fase Mitosis. 2. Pembelahan meiosis Merupakan pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya. Proses ini hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis). b. Evolusi Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi E. Keanekaragaman makhluk hidup Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup baik variasi gen, jenis dan ekosistem di suatu lingkungan tertentu. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen, jenis dan ekosistem. Berikut ini merupakan macam-macam keanekaragaman makhluk hidup: a. Keanekaragaman Tingkat Gen Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Contoh: manusia, gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting) b. Keanekaragaman Jenis Variasi warna pada ikan dan warna bunga menunjukkan adanya variasi dalam tingkatan jenis makhluk hidup.Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain. Contoh: keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya. c. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Suatu ekosistem terdiri dari komunitas hewan, tumbuhan danmikroorganisme beserta lingkungan abiotik dimana semuamakhluk hidup tersebut berada. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Kedua komponen ini saling berinteraksi satu dengan lainnya dengan berbagai cara yang berperan dalam siklus materi dan energi. Keanekaragaman ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan batas geografi. Contoh: Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Perbedaan makluk hidup dengan benda mati, yaitu: Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati a. Komposisi kimia Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu. b. Organisasi Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian rupa adalah hasil dari unsur pokoknya. c. Metabolisme Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan. Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut. d. Iritabilitas Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi. e. Reproduksi Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak. f. Tumbuh dan mempunyai daur hidup Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati membesar karena pengaruh luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar